Israel Bangun Gedung Tiga Lantai di Wilayah Pemukiman Palestina
YERUSALEM – Pemerintah kota praja Israel pada Rabu (15/6) mensahkan
pembangunan gedung permukiman tiga-lantai buat pemukim Yahudi di wilayah
permukiman Palestina di Yerusalem Timur.
Ratusan orang Yahudi, yang bersenjata atau dilindungi oleh pasukan
keamanan Israel, sudah tinggal di antara 50 ribu orang Palestina di
Permukiman Silwan. Kelompok pro-pemukim telah berusaha memperoleh
kembali harta di sana yang pernah menjadi milik orang Yahudi pada Abad
XIX. Wasel Abu Yousef, anggota senior Organisasi Pembebasan Palestina
(PLO), mengutuk keputusan Pemerintah Kota Praja Jerusalem tersebut.
“Pemerintah ini bergerak maju untuk menerapkan programnya guna
membawa pemukim Yahudi dan memukimkan mereka di tempat warga Palestina
untuk mengubah kondisi demografik di Kota Suci,” kata Abu Yousef
kepada Reuters.
Israel merebut Jerusalem Timur dalam Perang Timur Tengah 1967 dan
menganggap seluruh Yerusalem sebagai “ibu kotanya yang tak terpisahkan”,
klaim yang tak mendapat pengakuan internasional.
Rakyat Palestina ingin Yerusalem Timur menjadi Ibu Kota negara yang
mereka ingin dirikan di wilayah pendudukan Tepi Barat Sungai Jordan dan
Jalur Gaza, dan khawatir permukiman Yahudi akan menghalangi mereka
memiliki negara yang layak.
Kelompok anti-permukiman Yahudi, Peace Now, mengatakan rakyat
Palestina yang tinggal di dekat lokasi tersebut, akan mengajukan banding
terhadap tindakan pemerintah kota praja. Wilayah itu sebelumnya
dikelola oleh satu badan pemerintah Israel yang menjualnya kepada
pemukim.
Di dalam satu pernyataan setelah izin pembangunan dikeluarkan,
Pemerintah Kota Praja Yerusalem menyatakan kota tersebut “bersatu dan
setiap warga dapat hidup di mana pun ia suka”. Amerika Serikat dan
banyak negara lain telah mendesak Israel agar tidak memperluas
permukiman Yahudi di tanah orang Palestina ingin mendirikan negara.
Dengan mengutip hubungan agama dan sejarah, dan kebutuhan akan keamanan,
Israel menyatakan bermaksud mempertahankan seluruh Yerusalem dan
beberapa bagian Tepi Barat dalam setiap kesepakatan perdamaian pada masa
depan. (yp/knrp)
Sumber: Antara
Tidak ada komentar